Selasa, 04 Oktober 2022

Part 015

Haikal melihat Melody duduk di bangku taman, dengan kaki yang terluka.

Ia berlari tergesa-gesa menerobos kerumunan orang orang yang berlalu lalang.

Sembari memakai masker dan topi yang menutupi seluruh wajahnya.

"Gua lihat lo jatuh gak parah, bagaimana mungkin luka separah ini." 

Ia tercengang melihat kondisi kaki melody yang berlumuran darah.

"Keserempet motor setelah gua bangun." Jelasnya singkat.

Pada saat kejadian itu Haikal berada di toilet. Ia sama sekali tak menduga hal buruk akan terjadi.

"Gua bantu." Ucapnya menawarkan bantuan.

"Gak perlu! bantu kagak, nambah masalah iya." Tolak Melody.

Haikal bersikeras membantu Melody. Sebaliknya Melody berusaha keras untuk menjauh dari pria yang berusaha membantunya.

Disaat yang tak terduga Glen datang, tanpa aba aba melayangkan pukulan berkali-kali ke arah Haikal.

"Sekali lagi lo berusaha ganggu adek gua, gua gak akan diem aja."

Setelah mengatakan itu Glen menendang keras Haikal yang tergeletak di tanah.

"Bang udah, udah dia gak ngapa-ngapain." Melody menarik tangan Glen.

Glen mengabaikan Haikal yang berusaha berdiri. Ia membopong tubuh mungil adiknya.

Dan berlari ke arah mobil, dengan rasa khawatir yang terlihat jelas diwajahnya. 




 

Senin, 21 Februari 2022

Quote


Pertemuan perpisahan dan Rindu!!





Seperti pertemuan, adanya perpisahan Tuhan menciptakan rindu. Kita tak punya kuasa memaku waktu. melihat gambar gambar bersamamu. membuat garis senyum di bibirku.


Tak ada cerita yang sempurna. Simpan rindu dalam diam juga doa yang kamu bisa. Jangan biarkan dia mengetahuinya. Biarkan semesta sampaikan dengan caranya.

Biarkan rindu meniti alam semesta. Terbang dilangit luas tercatat abadi disana. Biar ku bisikan Lewat telinga. Pura pura tak tau saja, aku tak mau mengusikmu karna hadirku juga.






Part 015

Haikal melihat Melody duduk di bangku taman, dengan kaki yang terluka. Ia berlari tergesa-gesa menerobos kerumunan orang orang yang berlalu ...